Wednesday, November 21, 2012


I-News, Jakarta – Para investor, kontraktor, professional, perbankan dan pemerintah merespon kedaruratan situasi infrastruktur.

Hal itu dilakukan dengan membahas langkah-langkah inovatif untuk percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui konferensi Infrastructure Leaders Forum 2012 (ILF), di Four Seasons Hotel Jakarta pada tanggal 22 November mendatang.

Forum yang digagas para stakeholder infrastruktur ini akan mengeluarkan pernyataan sikap dan analisis penting sebagai masukan bagi pemerintah dalam usaha percepatan pembangunan infrastruktur.
Para peserta forum antara lain dari IFC (International Finance Corporation), Rajawali Corporation, para pemegang konsesi PPP (Public Private Partnership atau Kemitraan Publik Swasta/KPS) seperti Thiess, Nusantara Infrastructure; dan dari sektor perbankan; selain juga institusi internasional seperti Austrade, Everything Infrastructure, serta dari kalangan media nasional.

Conference Leader, Bernardus Djonoputro, mengatakan, tidak kurang dari 200 pelaku, profesional dan pimpinan industri infrastruktur akan berdialog secara intensif.

Mereka datang dari beragam kalangan di bidang infrastruktur termasuk pelaku infrastruktur dari sektor jalan tol, pelabuhan, pengelolaan air bersih dan listrik serta energi.

“Kami harapkan para narasumber akan berbicara secara gamblang dan terbuka dalam forum interaktif ini. Kita akan membahas bagaimana kritisnya pelaksanaan PPP di Indonesia, serta merumuskan inovasi  dan pemikiran-pemikiran baru guna mempercepat pembangunan dan menjadi masukan bagi pemerintah,” ujar Bernardus. 

Dari data yang dikeluarkan oleh Bappenas, dana yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur dalam kurun lima tahun ke depan adalah sebesar lebih dari 140 miliar dolar Amerika.

Dari total tersebut, kemampuan keuangan pemerintah hanyalah sekitar 35%-nya. Selebihnya diharapkan akan didapat melalui KPS. Dari total 79 proyek yang ditawarkan bernilai 53 miliar dolar Amerika saat ini, ada 34 proyek unggulan senilai 38 miliar dolar Amerika.

Dari situ, hanya satu proyek PPP Jawa Tengah yang sudah meloloskan pemenang. Masih banyak lagi daftar belum berjalannya proyek-proyek KPS di tahap awal, apalagi pada proyek-proyek yang trafik dan hitungan finansial ya marjinal.

Tantangan utama antara lain permasalahan kontrak dan aspek komersial PPP, pembebasan lahan, tumpang tindihnya peraturan serta minimnya kapasitas penyelenggara tender PPP.

Persoalan ini memberikan implikasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan laju masuknya investasi ke Indonesia. Di kalangan investor, lambannya kemajuan infrastruktur menjadi salah satu kata kunci yang membuat mereka berpikir ulang untuk melakukan realisasi investasi di sektor ini. Kondisi ini telah membawa Indonesia berada dalam situasi  kedaruratan infrastruktur.

Forum ILF 2012 ini akan mengundang Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa; Kepala BKPM M. Chatib Basri; Kim Hewett, Senior Trade Commissioner Austrade.

Juga menghadirkan para ahli dan tokoh-tokoh infrastruktur seperti Sarvesh Suri, Country Manager IFC; DR. David Ray dari IndiI; Prof. Suyono Dikun dan mantan Wakil Walikota Yokohama Yumiko Noda.

Juga diundang sebagai pembicara tokoh dari perwakilan media, dan para pelaku usaha infrastruktur seperti John McEvoy, CEO Everything Infrastructure Australia; Darwin T. Djayawinata, Senior Vice President PT SMI; Mark Rathbone, Infrastructure Leader PwC; Edward Mc Cartin III, Advisor Alterra Power Corporation; dan DR. Scott Younger, Komisaris Independen PT Nusantara Infrastructure, Tbk, dll.

Pada saat bersamaan akan diselenggarakan pula Indonesia Most Livable Cities Summit. Forum ini merupakan sebuah ajang pertemuan para manajer kota, perencana dan pengambil kebijakan perkotaan di Indonesia.

Infrastructure Leaders Forum ini didukung penuh oleh IFC, Austrade dan Everything Infrastructure, Rajawali Corporation, Indonesia Netherland Association (INA), British Chamber of Commerce (Britcham), BCA, Nusantara Infrastructure, PricewaterhouseCooper (PwC), serta berbagai media utama di Indonesia.

No comments:

Post a Comment